apresiasi seni djoko pekik
Seni
gufron9
Pertanyaan
apresiasi seni djoko pekik
1 Jawaban
-
1. Jawaban Linggaasrd
KRITIK TERHADAP LUKISAN “GO TO HELL CROCODILE”
1. Profil seniman
Nama : Djoko Pekik
TTL : Grobogan, Purwodadi 2 Desember 1938
Alamat : Sembungan, Tamantirto, Kasian Bantul, Yogyakarta
Pendidikan : Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) 1958, Sanggar Bumi Tarung
Kategori : Seni Rupa (pelukis gaya Realisme)
Pengalaman Pameran
- Pameran tunggal: 1990 – “Rona Kehidupan” di Edwin’s Gallery,Jakarta / 1993
- Pameran Tunggal di Taman Budaya Surakarta / 1995
- Pameran Tunggal di Ganesha Gallery, Four Seasons Resort, Bali / 1998
- Pameran “Indonesia 1998 : Berburu Celeng”, Bentara Budaya, Yogyakarta / 1999
- Indonesia 1998 : Berburu Celeng”, Galeri Nasional, Jakarta dan Bentara Budaya,Yogyakarta. Pameran bersama: 2001
- “Melik Nggendong Lali”, Bentara Budaya,Yogjakarta / 2002
- “Urip Mampir Ngombe”, Bentara Budaya, Yogyakarta / 2003 – “ Borobudur Agitatif”, Langgeng Galeri, Magelang
- Art Jog “Legacy of Power”, Taman Budaya, Yogyakarta / 2014
2. Deskripsi
Pelukis : Djoko Pekik
Tahun karya : 2014
Judul :'Go To Hell Crocodile'
Media : cat minyak di atas kanvas
Lukisan “Go to Hell Crocodile (2014)” karya Djoko Pekik ini digarap pada bulan Mei tahun 2014. Lukisan berukuran 275 x 600 cm yang digarap menggunakan cat minyak pada kanvas ini, menampilkan sosok seekor buaya dengan panjang sejauh mata memandang melingkari ceruk galian tambang di sekelilingnya, kerumunan figur bersenjatakan bambu runcing siap dihujamkan ke tubuh buaya itu sebagai bentuk ungkapan Djoko Pekik. Lukisan dengan cat minyak ini juga menampilkan goresan-goresan yang teratur dan halus, untuk membentuk gestur. Pada subjek matter seekor buaya melingkari lingkaran spiral seperti tambang tampak menyedot sesuatu dari lingkaran spiral tersebut. Di samping kiri bawah subjek matter terdapat orang-orang yang membawa senjata bambu runcing, pada bagian kanan atas nampak seperti “biyak” atau rumah adat papua, serta di pojok kiri atas nampak orang-orang memegang ekor buaya.
.
5. Evaluasi
Keunggulan “Go to Hell Crocodile” sebagai karya yang bertema sosial-politik merupakan karya yang berkualitas, karena selain unsur visualnya digarap serius dan dikomposisikan dengan baik, lukisan ini juga sarat akan pesan sosial. Lukisan ini tidak mimesis mutlak yang tanpa makna, karena dalam lukisan ini terdapat emosional dan personality Djoko Pekik untuk menyampaikan gagasan. Sehingga lukisan ini dapat dikatakan memiliki nilai, lebih tinggi dari alam, seperti tentang estetika Aristoteles. Lukisan Djoko Pekik menunjukan intensitas penggarapan yang fokus terhadap bentuk buaya.